Kalo presentasi pake bahasa prancis aja bisa lulus, masa pake bahasa ibu sendiri ga bisa lulus …?
Iya .. ini adalah pemikiran yg memotivasi aku hingga saat ini. Pengalaman kuliah aku di Prancis sebenarnya sangat menyenangkan dan mudah. Hanya karena aku kurang usaha saja, semua terasa ribet di jamannya hahaha Kalo dipikir2 .. kuliah aku itu paling santai. Kelas bahasa saja. Bukan program S1, S2 atau doktorat S3 seperti tmn2 indo aku yg lain. Metode kegiatan belajar mengajar di Prancis dan negara barat pd umumnya sangat simple, asal kita mau aktif dan riset. Yesss riset .. semacam research .. penelitian mini, mau mengobservasi, ada keinginan menganalisa sesuatu dan mengambil kesimpulan dari penelitian kita tsb. Walaupun tema tugas kelas untuk semua mahasiswa sama, tapi hasil akhir dr hasil riset itu bisa jd sangat berbeda satu sama lain. Tergantung dari perspektif tiap individu/mahasiswa tsb, berdasarkan fakta dr hasil risetnya masing2. Dan itu sah-sah saja. Ga ada yg salah. Justru semakin menambah dan memperkaya wawasan semua orang termasuk guru/dosennya. Jadi setiap project itu bisa jd sangat menyenangkan, ga beban. Karena kita akan meneliti untuk mendapatkan suatu hal atau ilmu yg baru.
Presentasi adalah sesuatu yg aku harus terbiasa dgnnya … Yaa .. di sini apa2 presentasi .. dikit2 presentasi .. bukan asal ngomong di depan kelas .. bukan masalah dengan atau tanpa teks .. bukan ttg grammaires .. bukan ttg tema yg receh atau ga menarik .. tapi ini ttg ide atau pemikiran original ttg hasil penelitian/project kita. Kita belajar membangun kerangka berpikir kita. Itu yg aku pribadi rasakan. Istilah presentasi di prancis adalah ‘expose’ Semacam pameran. Iya kita harus ‘memamerkan’ semua hasil dr penelitian atau buah pemikiran kita. Oleh karena itu, kita perlu mengerahkan semua usaha untuk itu, termasuk dgn menggunakan alat bantu seperti audiovisual. Ini bukan aib. Presentasi bukan berarti bicara tanpa teks. Tapi bisa memaparkan sejelas mgkn hingga audience mengerti project yg kita kerjakan. Kampus atau dosen akan sangat support sekali dgn menawarkan apa yg akan kita butuhkan untuk expose itu. Misal TV, Radio Tape, DVD Player dll. Mereka akan siapkan dan jadwalkan. Semua mahasiswa pasti harus dapat tugas expose.
Kelas aku kecil saja, sepertinya tidak pernah lebih dr 15 org. Tidak seperti di indo yg bisa sampe 50 org tiap kelasnya (dulu pernah waktu SD) hueuehuuhe Jadi semua bisa fokus, baik dosen maupun mahasiswanya.
Yg aku ingat di semester pertama, aku ada tugas expose ttg ‘negaramu’. Aku harus cerita yg berhubungan dgn negaraku. Semua tmn2ku jg sama tugasnya. Harus expose ttg negaranya masing2. Semuanya bagus2 dan menarik. Ada yg bercerita ttg geografinya, makanannya, budayanya, dll. Yg paling berkesan dan aku ingat sampe skrg adalah expose dr aiko tmn aku dr jepang. Exposenya ttg ‘manga’ komik jepang. Ini membuka mataku ttg manga dan budaya masyarakat jepang. Bagaimana pentingnya manga yg sudah menjadi bagian yg ga bisa dipisahkan dr hidup mereka. Sedangkan aku sendiri ga suka baca komik. Aku suka baca buku dgn teks biasa. Mau berapa halaman jg, ga masalah kalo teks. Aku ga bisa baca komik, bingung. Teksnya dulu atau gambarnya dl yg dibaca hahaha Tapi anehnya aku suka expose aiko. Sangat menginspirasi.
Giliran aku yg expose. Aduuhhh bingung .. mau cerita ttg apa yaa …? Expose ini ga dadakan yaaa .. kita dikasih waktu bbrp hari/minggu. Dan ada jadwalnya. Akhirnya aku memutuskan untuk mengangkat ttg bahasa indo aja. hueeuheuhehu Mereka ga banyak yg tau jg kan ttg ini …? Aku memberanikan diri untuk mengenalkan bahasa indonesia dgn angka. Aku ga ngerti apakah ini akan menarik atau tidak buat tmn2 kelas dan dosenku. Yg aku tau, aku akan menjelaskan sesuatu yg mgkn baru bagi mereka hueuheue Jadi gini .. angka dalam bahasa asing utamanya prancis sangat amat rumit … misal angka 33. Dalam bahasa indo cukup diulang tiga-tiga. Bahasa prancis trente (30 puluh) trois (tiga). Atau angka 73. Bahasa Indo tujuh-tiga. Bahasa Prancis soixante (60 puluh) treize (tiga belas). Nahh ini aneh kannn ..? Angka tiganya (trois) ilang diganti jd tiga belas (treize). Angka 393. Bhs Indo bisa diucapkan tiga-sembilan-tiga. Bhs prancis trois cents (tiga ratus) quatre (empat) vingt (dua puluh) treize (tiga belas). Silahkan belajar logika dan matematika huehuehuehuehu
Bahasa Indonesia (cara seperti ini bisa dimengerti) :
3 : tiga
33 : tiga tiga
7 : tujuh
73 : tujuh tiga
9 : sembilan
393 : tiga sembilan tiga
Bahasa Prancis :
3 : trois
33 : trente
7 : sept
73 : soixante (60) + treize (13)
9 : neuf
393 : trois cents (300) + quatre (4) x vingt (20) + treize (13)
Hahahhaa intinya aku ingin mengenalkan saja bahwa sebenarnya bhs indo itu mudah (yyaa eyaa lahh yaa dibanding bahasa asing manapun kalo menurut aku sih .. baik dr huruf maupun pengucapan).
Expose aku yg lainnya di semester berikutnya adalah ttg film jelangkung ( thn 2002) hahaha Di sana, mereka ga percaya takhayul. Mereka bingung kan … ? Jadi aku angkat tema ini. Sampe aku jd punya geng dgn nama ‘the jales’. ( Nanti aku cerita di chapter lain ahahha). Di expose kali ini, aku pake alat bantu media TV n DVD player. Jadi tmn2 sekelas n dosenku ikut nonton bentar2 aku skip. Aku jg dl ga tau ya kenapa aku pede bgt, ambil tema2 yg mereka ga ngerti. Tapi saat itu aku yakin, justru itu tantangannya .. aku harus bisa membuat mereka yg ga tau jd tau .. yg ga ngerti jd ngerti .. memang banyak pertanyaan yg aneh2 .. akupun ga bisa jawab sempurna karena bahasa prancisku terbata2. Tapi … aku merasa itu topik menarik aja buat meraka .. semoga hahhahaaha entahlahh …
Semua ke’absurd’an expose aku, intinya melatih keberanian aku untuk bisa bicara di dpn umum, mempresentasikan tema yg aku tau .. aku belajar speak up. Entah mereka mengerti atau tidak .. Mereka puas atau tidak .. Mereka tertarik atau tidak .. Tapi pd akhirnya balik lg ke akunya. Aku berusaha untuk mengalahkan rasa takut dan ragu akan kemampuan diri. Ini buatku tentang ‘menaklukan’ diri sendiri ..
Setelah melewati masa2 expose yg ‘weird’ itu .. tohhh akhirnya aku tetap lulus jg huehhehee dgn gelar ‘diplome pratique de la langue francais’. Diploma praktek berbahasa prancis. Memang ga jago, tapi bisaaa lahhh … Dari situ aku berpikir : ternyata aku bisa lulus, dgn pengantar bahasa asing, penguji dan audience asing pula .. Mereka menghargai usaha & pemikiranku ..
Kenapa aku harus pesimis dgn kuliah aku di indo. Harusnya bisa lebih maksimal, karena materi perkuliahan, penguji, dan bahasa pengantar yg aku gunakan pastinya akan jauh lebih mudah karena pake bahasa indo kan ..? Ga perlu diterjemahkan lg. Ga ada kekhawatiran ‘salah tafsir”, dll.
-bersambung-
_belajar menulis spontan_
_free writing_