Pap : Gaul itu mahal .. !!
Kamu harus ‘ngamodal’ (sunda mode on). Kalo mau gaul kamu minimal harus punya modal. Mau itu uang, tenaga, pikiran, waktu atau fasilitas lainnya. Kalo kamu ga punya uang, kamu harus punya otak/ilmu. Artinya kamu harus pintar supaya bisa diterima di suatu komunitas. Kamu ga punya uang dan ga pintar, kamu harus punya fisik yg prima. Artinya kamu harus bisa diandalkan untuk mengerjakan kegiatan dgn mobilitas tingkat tinggi. Menguasai salah satu cabang olahraga tertentu akan jd satu kredit poin. Atau kamu punya skill tertentu, seperti masak, jahit atau yg lainnya. Itu akan sangat bermanfaat buat modal gaul kamu.
Kamu ga punya uang, ga pintar dan ga gitu kuat secara fisik, kamu harus punya waktu yg bisa dialokasikan untuk gaul. Kamu ga punya semuanya, tapi kamu punya fasilitas/tempat yg bisa dipakai untuk berkumpul atau berdiskusi. Itu jg bisa dianggap modal gaul. Setidaknya, kamu harus punya kontribusi dalam suatu lingkungan pergaulan. Modal tidak selalu berupa uang tapi kamu harus mengupayakannya. Semua butuh pengorbanan.
Contohnya kamu skrg, kalo mau pinter bahasa inggris, kamu harus ikut les. Itu kan bayar. Extra biaya. Kamu jg cape, uda skul tapi masih harus ikut kelas tambahan. Tapi kamu jd punya lingkungan pergaulan baru selain teman-teman kamu di sekolah. Artinya tetap harus ‘ngamodal’ kan …?
(Dulu belum jaman internet/youtube ya gaiiiess … Skrg mah banyak tutorial ini itu bertebaran di mana-mana hahaha).
Jadi pengusaha, tetap harus gaul. Misal, untuk pap pribadi : golf. Iya memang harus diakui, kalo ini bukan sekedar hobby, tapi juga olahraga yg perlu biaya tinggi. Minimal kamu harus sudah mapan. Artinya kamu harus punya ‘warung’ sendiri. Usaha sendiri, yg kalo kamu tinggalkan tetap bisa menghasilkan uang. Kalo belum sampe ke tahap ini, jgn coba-coba memaksakan gaul di jaringan ini. Kamu akan keteteran.
Gaul adalah suatu keharusan untuk pengusaha. Supaya bisa tetap membangun networking, kamu harus tau ‘what is going on’ dgn cara tetap berhubungan dgn suatu komunitas atau organisasi. Mau ga mau. Suka ga suka.
Pap : Dari skrg kamu harus mulai mikir, kamu kuatnya di mana …? Dan persiapkan dari sekarang.
Saat itu aku berusia sekitar 17 tahun, masih duduk di bangku SMA. Sejujurnya aku ga gt ngerti maksudnya apa ya .. Papku selalu ngobrol hal yg sama jg dgn kakak adikku berulang-ulang. Otak kita saat itu mgkn belum bisa mencerna dgn baik semua pesan pap. Tapi itu semacam jd doktrin tidak tertulis ya .. Pap seperti ingin selalu mengingatkan : semua itu ga akan terjadi dgn sendirinya, semua perlu usaha dan “kamu harus tau aturan mainnya”.
-bersambung-
_belajar menulis spontan_
_free writing_
Koleksi trophy golf alm pap