Cerita tentang “Geng Clara” #6 (Phuket Story)

kawalogy Geng Clara (Phuket), Uncategorized

~Before going to Phuket, work first 💪~

Tahun 2009 adalah pengalaman pertama aku mengikuti Table Top di luar negeri. Tepatnya di Kuala Lumpur, Malaysia. Aku beberapa kali pernah mengikuti acara serupa tapi di Bandung. Yang paling aku ingat di Hotel Horison sekitar tahun 2007-2008. Saat itu aku baru bergabung di bisnis hotel keluarga. Aku ga punya basic pendidikan perhotelan tapi pernah punya pengalaman dikit bekerja sbg room maid di La Rochelle, France. Iya biarpun sebentar, tapi tetap dihitung yaa huehehe

Acara table top yg aku tau adalah bertemunya seller dan buyer dalam satu tempat. Yg dimaksud seller dalam hal ini adalah hotel. Yg dimaksud buyer adalah biasanya tour and travel. Misal ada 50 seller. Berarti harus ada jg 50 buyer. Jadi satu meja satu seller & satu buyer berhadap2an. Setiap 10 menit sekali gong dibunyikan, tanda waktu sudah habis. Para buyer harus pindah meja ke seller sebelah. Kita para seller tetap di meja yg sama, tidak bergerak. Silahkan hitung sendiri, berapa lama waktu yg dibutuhkan sampai acara table top ini selesai hahaha 10 menit kalo dikali 50x pindah sama dengan 500 menit, kemudian dibagi 60 menit. Kurleb 8 jam lebih hahaha

Iya memang melelahkan .. kita para seller berbicara hal yg sama. Diulang-ulang ke 50 buyer tsb. Tentang profile perusahaan, fasilitas, pricelist, lokasi, kelebihan/kekurangan hotel, discount, compliment, sales agreement, corporate rate etc etc Kebayang kannn “berbusanya” kaya gimana ??? “Ngocoblak” terusss ..(sunda mode on).

Thats why, kita harus menguasai betul product knowledge hotel. Karena buyer pasti akan tanya2 detail. Termasuk siapkan jawaban dari pertanyaan yg “unpredictable” hahhaa

Naahhhh .. skrg tiba saatnya Table Top dgn buyer international. Jipperr doonggss .. ??

Pasti in english kann .. ??

Anehnya saat itu aku ga gt fokus ke situ. Aku tau, ikut table top itu ga selalu langsung dapat closing. Ini salah satu bentuk ikhtiar promosi B to B gt istilahnya kalo ga salah. Huehehe Lagian apa salahnya memperluas networking .. ?

Aku lebih tertantang dgn pengalaman barunya aja. Masalah bahasa, toh pernah aku alami sebelumnya waktu kuliah di Prancis. Malah lebih parah sepertinya.

Aku yakin ga semua seller & buyer jg jago bahasa inggris. (Menghibur diri hahaa) As long as kita bisa saling mengerti, pasti ok ok aja …

Lagian buat apa ada brosur & kalkulator, yeekaaann … ??

-bersambung-

_belajar menulis spontan_

_free writing_

Backdrop Indonesia Table Top segede gaban 👍👆

Me & Buyer

Me & Ewinc as Team Seller

Backdrop Indonesia Table Top segede gaban 👍👆

Me & Buyer

Me & Ewinc as Team Seller