-HuRuf KapiTaLĀ tidak pada teMpatnya-
Pusing ga bacanya …? Hhahaha Tapi pasti banyak orang yg kita kenal punya tulisan kaya gini. Bbrp belas tahun yg lalu jaman aku kuliah, gaya penulisan seperti ini dianggap lucu dan keren. Semacam jd trend gitu. Lalu ga brp lama kemudian muncul istilah lainnya yaitu ‘bahasa alay’ atau ‘lebay’ hahaha
Akupun termasuk yg kebawa cara nulis seperti ini. Tanpa disadari. Walopun jarang terlihat ketika kita berkomunikasi melalui sms, dulu bb, wa, email atau alat komunikasi lainnya, tapi tetap gaya itu akan muncul dgn sendirinya ketika kita menulis tangan.
Menurut ilmu graphology yg aku pelajari. Penulisan huruf kapital tidak pada tempatnya ini bisa mengindikasikan satu hal, yaitu : kesulitan menentukan skala prioritas.
Hahhhh …?? Masa sihh … Kayanya ga deh .. Kegiatan yg aku lakukan selama ini baik-baik saja ga ada masalah.
Mentorku punya jawaban yg bagus bgt : “90% org yg sudah digrapho akan denial terhadap hasil analisa tulisan tangannya”. Reaksi penyangkalan atau ga terima adalah hal yg biasa dan wajar terjadi ketika pertama kali baca report grapho, katanya lagi.
Setelah dipikir-pikir lagi, memang ada benarnya jg. Tulisan aku, disconected artinya cetak, tidak bersambung. Jenis tulisan seperti ini merupakan individu yg cenderung menyukai beberapa kegiatan/berbagai bidang sekaligus.
Saat itu sekitar tahun 2011, mgkn karena belum punya anak yaa jadi aku fleksibel bgt melakukan banyak hal. Ada bbrp kegiatan yg aku lakukan secara bersamaan. Misalnya, selain sibuk di bisnis hotel keluarga, aku pun mengelola sekolah taman kanak-kanak Islam, aku aktif ikut berorganisasi, aku senang travelling, aku rutin olahraga renang, aku hobby bikin asesoris, aku senang kegiatan membaca, aku selalu excited mengikuti berbagai macam training dan exhibition , aku jg suka buat acara event buat anak-anak di sekolah atau di mesjid, aku suka ikut mini workshop, aku suka mengikuti pameran di dalam dan luar negeri dll Aku suka melakukan ini dan itu ..
Tanpa disadari, itulah yg menyebabkan aku kesulitan menentukan skala prioritas. Hasilnya bukan saja badan jd gampang cape, tapi output dari kegiatan itu sendiri jd ga maksimal.
Lalu apa solusi dr graphology …?
Olahraga teratur dan mengikuti graphotherapy dengan cara latihan menulis huruf kapital pada tempatnya, setiap hari 1o menit selama 3 bulan. Whatttt …??? Lama amat…!! Namanya juga terapi atuh yaa ga ada yg instan
Lalu apakah aku melakukannya ..?
Seperti yg mudah dikatakan, tapi sangat sulit dipraktikan .. hahahaha ketebaklah yaaa
Setidaknya dgn ilmu grapho, aku jd tau kelemahan diri dan berusaha untuk meminimalkannya.
-bersambung-
_belajar menulis spontan_
_free writing_