Bandung akhir tahun 2001
“Apaahhh …?!! kata papa mencoba biasa aja reaksinya, ketika aku bilang, aku mo ikut program pertukaran pelajar ke prancis selama setahun.
Masih dipikir becanda, papa nanya lagi “kapan mo peginya …?” Aku jawab ” ya secepatnya, begitu visa keluar, awal taun 2002 jg bisa pergi coz awal semester baru. Tapi supaya visanya diapprove harus beli tiket pesawat dl pulang pergi, harus return dan diopen selama satu tahun tiketnya, supaya bisa dipake kapan aja. Gitu salah satu persayaratan visanya.
Selain itu harus buka rekening sekian rupiah, sebagai jaminan ade di sana ga akan luntang lantung. Setelah itu nanti ade harus ke jakarta u/ wawancara di kedubes prancis.
Papa berusaha menahan diri u/ ga terlihat panik. Menurut aku lho heueuhe
Akupun sebenarnya berusaha sesantai & sekuat mungkin menyampaikan informasinya. Takut nangisss & berubah pikiran ..
Tapi aku bertekad meyakinkan papa kalo aku bisa mandiri. Ini komitmen aku ga melepas sastra prancis unpad. Konsekuensinya papa harus mengijinkan aku pergi kuliah ke prancis. hahahhahaha taktikkk bgt ..
“Hmmmm ..” papa cuma jawab gt .. sambil ngisep rokok kretek kuat2 ahhahaha tipikal papa bgt … !! truz kuliah kamu di sini gimana …?
Aku jawab panjang lebar rencana aku ke dpnnya.
Aku pasti akan cuti di unpad maupun unpar selama 2 semester. Nanti kembali kuliah awal thn 2003. Cuti di unpad bakal ketolong dgn nilai yg akan dikonversikan dr kampus la rochelle prancis. Cuti di unpar, ga ada dispensasi apa2. Resikonya nanti aku pulang ke sini akan turun angkatan dan mengulang perkuliahan selama satu tahun yg tertinggal itu. Aku blg no problem coz di unpar ada semester padat, di mana kita bisa mengambil mata kuliah baru selama libur panjang tengah tahun. Sekaligus ada semester pendek jg, u/ mengulang mata kuliah yg nilainya dirasa kurang. Jadi aku bisa memaksimalkan program2 tsb. Harapannya, aku ga akan begitu jauh tertinggal dr tmn2 angkatan aku. Dan aku sudah mengurus ijin2 cuti kuliah dsb.
Singkat kata tinggal beli tiket pesawat aja kuncinya hahaha gila maksa bgt judulnya.
Aku bilang : Aku ga minta dianter sama papa mama ke sana.
Bukan apa2 .. aku khawatir papa berpikir, aku mau sama kaya kakak aku, waktu lulus sma langsung nerusin sekolah di sydney australia. Mampap ikut antar ke oz, u/ memastikan dimana skul & tempat tinggalnya. Tiap hari kakak aku diantarjemput kaya anak TK (menurut cerita mampap aku lho dan mereka menikmati proses itu hahha) Jgn bayangin antar jemput pake mobil pribadi yesss… Tapi pake bis umum. Padahal waktu itu kakak aku tinggal di homestay sama host parentsnya. Mampap aku tinggal di hotel. Tapi mereka tetap antar kakak aku ke collegenya dan sore dijemput lg .. First Born Privilleges 🙂
La Rochelle awal tahun 2002
Yesss .. akhirnya setelah menenpuh perjalanan panjang di pesawat, transit di Dubai lalu di Paris kemudian dari sana sambung pakai kereta voila aku sampai Di La Rochelle.
Aku suka La Rochelle. Ga tau kenapa. Dari hari pertama aku tiba di kota ini, aku tau aku pasti akan menyukainya. Entah itu dari suasana kotanya, orang-orangnya, gaya hidupnya, kampusnya, teman-teman, makanan, setiap sudut kota yg nantinya bakal aku explore, dll. Aku excited bgt akan kehidupan aku setahun ke depannya di sini.
Hari pertama aku tiba di LR, teman-teman Indo sedang mengadakan party entah di studio siapa lupa lagi.
Nama residen mahasiswa yg terkenal di sana adala ARPAE. Banyak bgt studionya.
Sayang, ternyata itu bukan jd tempat tinggal aku. Aku akan tinggal di sebuah rumah sedikit jauh dari kota. Daerah pinggiran, Perigny. Rencananya aku nanti akan sharing dgn teman dari Indo jg. Namanya Yella Monalisa. Dia sebenarnya senior aku di kampus sastra prancis UNPAD. Satu tahun angkatan di atas aku. Tapi kita ga saling kenal karena beda program. Maksudnya aku program sastra prancis, mba yel program bahasa prancis. Saat itu, mba yel belum datang. Baru bbrp hari kemudian kalo ga salah mba yel menyusul ke LR.
Kami tinggal sharing di rumah Perigny. Istilah prancisnya co-locataire. Ini pengalaman pertama aku tinggal bareng dengan orang lain satu rumah. Kalo sharing satu kamar pernah, waktu ikut program bahasa ke San Fransico tahun 1997.
Banyak penyesuaian yg harus kita lakukan tentunya. Walaupun kita memiliki kamar masing-masing, tapi kita tetap harus berbagi penggunaan semua fasilitas yang ada di rumah itu, seperti misalnya : kamar mandi, dapur, kulkas, microwave, mesin cuci, ruang tamu/keluarga, jemuran, sampah, dll.
Kadang kita jd sering saling pinjam aja jatuhnya. Hahha Contoh : Aku lupa beli telur, aku pinjam aja yg punya mba yel di kulkas. Sebaliknya, mba yel lupa tissu toiletnya abis, pinjam yg punya aku. Hal-hal seperti ini kadang bisa membingungkan jg. Karena kita suka lupa mengembalikan. Hahaha Maaf ya mbayel ..
Kadang kita bisa pergi dan pulang bareng dari rumah ke kampus. Kadang bisa sendiri-sendiri juga. Tergantung kebutuhan. Karena keperluan kita beda-beda.
Satu yg jadi masalah adalah kemana-mana kita itu di sana pakai bis. Dan jadwal bis dari Perigny ke kota dan sebaliknya sangat jarang. Jadi itu kendala bgt.
Kalo kita pulang kemalaman dari kampus, uda ga ada bis lg buat pulang ke rumah. Bis terakhir kalo ga salah jam 17.00. Sedangkan kita kuliah sampe jam 19.00. Begitu jg perginya. Jadwal bis nya nanggung bgt. Antara terlalu pagi atau terlalu siang. Jadilah kita kurang leluasa mengatur waktu jadwal kuliah.
Hal ini pula yg menyebabkan kita memutuskan untuk pindah ke kota. Aku waiting list di ARPAE. Mba yel di apartemen apa ya itu namanya yg deket La ville en Bois. Lebih deket ke kampus sih.
Kita hanya 2 bulan aja sepertinya di Perigny. Waktu yg cukup berkesan untuk saling mengenal satu sama lain. Di sana jg kita sempat buat bikin acara makan-makan bersama teman Indo lainnya.
Campus Lyfe
Menjadi minoritas dalam hal ini bisa berarti baik. Kita sebagai orang Indonesia/Asia jd lebih menonjol, terlihat beda terutama dr warna kulit. Jd lebih mudah dikenali & diingat.
Bahasa memang berperan penting dlm komunikasi. Tapi rata2 tmn sekelas akupun sama. Mereka ga bisa bahasa prancis. Thats why kita berada di kelas yg sama, kelas bahasa prancis hahhaa bahasa inggris ga laku di sini ..
Di kelas bahasa prancis, ga ada orang/mahasiswa prancis, kecuali gurunya.
Teman2 sekelasku macam2, ada yg dari rusia, brazil, jepang, china, korea, polandia, irlandia, amerika, inggris, swedia, italia, jerman, new zaeland dan of course spanyolll …
Jadi semuanya dipaksa ngomong, nulis n baca pake bhs prancis. Seru kannn ..? dgn aksen yg berbeda2 tiap negara hehehe Kuliah aku hanya seminggu 2x. Sehari hanya 2-3 jam aja kelas formalnya.
City Profile
La Rochelle (LR) merupakan kota kecil tidak jauh dari paris. LR merupakan kota sejarah. Jadi banyak bangunan tua di pusat kotanya. Tapi jgn salah .. walopun kotanya kecil dan tua, LR punya campus yg modern & canggih .. menurut aku lho yaa .. di tahun itu hueueeheue
Singkat cerita, aku tinggal sendiri di studio/residen mahasiswa (ARPAE). Menjadi mandiri di usia dewasa muda. Gampang2 susahh .. Yeaahh young & free hahhaa Saat itu usiaku baru 20 thn. Sepertinya paling muda kedua di antara mahasiswa indonesia yg lain. Hanya aku yg kuliah bahasa. Teman2 Indo yg lain, kebanyakan ambil program s1 s2 s3 doctorat. Mahasiswa indo yg tinggal & skul di sini terhitung dgn jari, paling banyak jg belasan. Kita semua pasti saling kenal.
The Inner Cycle
Teman pertamaku saat datang ke LR adalah Mas Herman (alm). Aku pertama berkenalan melalui mailist PPI LR. Mas He lah yg membantu arrange penjemputan aku di stasiun KA LR oleh Momo mahasiswa Aljazair yg mempelajari bahasa Indonesia. Oleh Mas He aku dikenalkan dgn Yani dan Shah. Yang aku ingat, Yani usianya saat itu 28 thn dari Jakarta. Shah mahasiswa asal KL, Malaysia yg senang gaul sama mahasiswa Indonesia di LR.
Sebenarnya aku satu pesawat dgn Indri (mbayu) dari JKT. Tapi saat itu kita ga tau, kalo kita akan menuju kota yg sama LR. Hahaha
Lalu ada Mini, Rully, Mas Teddy, Lasty, Landri dan siapa lagi ya …? Teman-teman bule prancis pertama aku adalah Francois, Guillome, Pierre dan Nicholas.
Yani adalah orang yg memberi tumpangan tidur di hari pertama aku sampai di LR. Besoknya Yani antar aku ke Banque BNP Paribas untuk urus buka rekening dll. Setelah itu, Shah yg antar aku ke rumahku di Perigny naik bis.
Student Lyfe
- Laundry. Aku ga pernah cuci baju sendiri di rumah. Jadi aku mulai membiasakan diri belajar cara menggunakan mesin coin laundry.
- Masak. Akupun ga pernah masak apa-apa di rumah. Di sini aku mulai belajar masak sendiri. Minimal iris dan oseng bawang pake minyak zaitun kemudian campur dengan sayur atau daging yg ada. Ya sesimpel itu. Bikin nasi sendiri. Coz ada yg jual beras dan magic jar di sana.
- Groceries. Ini adalah aktivitas yg aku suka. Hahaha Kita suka belanja ke Carrefour Beaulieu setiap weekend untuk membeli aqua 5 liter, brioche, nutella, yaourt, juice d’orange, jus de raisin, coklat shoco bond, ayam fillet, moules, spageti dll. Kalo mau dekat ya ke Monoprix aja di Centre Ville.
- Perpustakaan. Bibliotheque. Aku senang ke sini, karena ada internet gratis. Dulu belum ada wifi. Jadi kita harus selalu reservasi komputer (seperti di warnet) kalo mau pake. Bebas ko’ pemakaiannya.
- RU. Kalo mau makan murah ya ke sini aja. Restaurant Universitaire. Enak banyak pilihan. Dari makanan pembuka, utama hingga penutup. Harga mahasiswa 4 euro. Kalo umum 7euro. Kita bisa beli tiket sekalian banyak untuk stock.
- Ngafe. Yaaa gitu dehhh uda pada tau kan yaa .. gaya hidup di sana. Ga lengkap tanpa ngopi-ngopi.
- Clubbing. Biasanya sama mahasiswa Spanyol yg gila party. Ke Cohiba atau La Guignet.
- Olahraga. Bowling, renang, sepeda, jogging, mini golf, trampoline pernah aku coba di sana. Paling sering Bowling.
- Party. Menurut aku ini ga sama dgn clubbing. Ini biasanya di studio mahasiswa. Makan minum yg ringan-ringan. Baru abis itu lanjut clubbing.
- Mantaiiii .. Ada pantai artifisial/buatan di sana. Namanya pantai Minimes. Kita suka main ke sana. Sekedar berjemur ala-ala bule prancis atau piknik biasa aja.
- Expose. Semacam project tiap akhir semester. Kita harus presentasi di depan kelas. Maaf aku ga tulis PR atau tugas di urutan awal student lyfe ya, coz ini memang yg terjadi sama aku hahahaha
- Excursion.Program study tour dari kampus. Biasanya kita pergi ke Aquarium, La Tours, Castle, Pabrik pembuatan minuman Cognac dll
- Cinema. Nonton bioskop. Ini agak jarang siy coz kebanyakan film Prancis semua, yg kalo belum jago bgt bahasa prancisnya mending ga usah deh. Sayang .. ga akan ngerti jg hehe
Summer time
1. Family Visit
Ini sebenernya surprise birthday party hehe Keluargaku datang pada musim panas di bulan juni. Papa, mama, adik dan kakakku datang dalam rangka ingin merayakan ultahku yg ke-20 bersama-sama. Tapi sebenernya mereka yg terkaget-kaget, karena ternyata akunya yg lg ga ada di Prancis. Lagi main sama teman-teman ke Belanda. Hahaha
Aku berhasil pulang sebelum ultahku. Aku meninggalkan teman-teman di Amsterdam dan balik duluan ke Prancis, jemput my fam di Airport Charles de Gaules, Paris.
Hhaha seru bgt .. !!
2. Studing, Travelling & Working.
Karena di semester pertama, aku ga lulus di kelas bahasa prancis (nilai 9 dari 20 hehe) maka aku ambil kelas musim panas (cours d’ete) untuk mengejar ketinggalan bahasa prancisku. Kurang lebih 3 minggu sepertinya. Alhamdulillah lulus akhirnya.
Di libur musim panas jg, aku main ke Belgia, Jerman, Bruxelles, Belanda pakai kereta Thallys bersama keluarga dan Mas Herman.
Terakhir, barulah aku coba pengalaman baru, bekerja sbg room maid di hotel Premiere Class daerah Beaulieu. Dengan bayaran 7euro/jam.
Good Time with Friends
Aku sering main keliling kota di Prancis seperti Paris, Bordeaux, Poitier, Toulouse dan negara Eropa Barat, baik bersama teman, sekolah, maupun keluarga.
Pernah juga sama teman-teman ke Frankfurt, Darmstadt, Jerman juga ke Luxembourg pake kereta. Ke Mallorca, Spanyol pake pesawat. Ke Marseille pake rental mobil. Ke Swiss pake kereta yg ada tempat tidurnya. Ke Milan dan Venice (sempat coba gondola jg). Aku semaksimal mgkn pengen explore travelling.
Sayang ga sempet ke Inggris dan Portugal karena malas urus visa.
Ga sempet ke Monaco dan Yunani jg. Dulu ga tau kenapa ya masalahnya. Padahal dua negara ini masuk visa schengen dan mata uangnya sama EURO.
Happy Ending Exchange Program
Di semester dua, aku sudah bisa mengikuti pelajaran. Teman-teman internasionalnya baru lg. Alhamdulillah lulus jg. Nilai di atas 10 dari 20. Jadi aku bisa pulang bawa certificate pratique de la langue francaise. Alhamdulillah.
Epilog
Pulang ke tanah air bukan berarti aku hilang kontak dengan teman-teman dan hal-hal yg berhubungan dengan La Rochelle Prancis.
Sampai hari ini setelah 17 thn berlalu, kami masih keep in touch. Malah bisa buku bareng. Alhamdulillah.
Banyak pelajaran dan pengalaman berharga yg alu dapat melalui program pertukaran pelajar selama satu tahun di La Rochelle, Prancis ini.
Utamanya dari cara berpikir, cara pengambilan keputusan, dan mentalitas.
Selain itu, yg tak kalah penting aku mendapatkan cerita persahabatan yg tidak terlupakan seumur hidup. Hubungan kekeluargaan yg istimewa, karena kita telah berbagi hari-hari yg luar biasa di sana, susah senang dilalui bersama.
Merci bcp a’ tous. A’ la prochaine. Mille bises.