“Din, itu barang lo semua yang digarselll …?”
Sering banget dapat pertanyaan kaya gini. Hhehhe
Ya ga mungkinlah yaa ..
Barang-barang garsel itu campur.
Justru yang jadi daya tarik utama adalah barang bekas hotel. Aslinya …!!
Dulu awal mulanya, karena barang-barang di hotel itu harus kualitas standar. Jadi selalu ada periode ganti peralatan dan perlengkapan secara rutin. Bisa 6 bulan sekali, 1 tahun sekali atau sesuai kebutuhan.
Barang tersebut biasanya berupa sprei, bantal, selimut, matras (extra bed), shower curtain, tv, ac, piring, mangkok, gelas, cangkir, sendok, garpu, meja, kursi, piding, gordyn, dan masih banyak lagi.
Ternyata karyawan pada berminat. Tadinya mau dikasihkan begitu saja, tapi khawatir ada yang ga kebagian . Karena barangnya ga sama jumlahnya. Jadi supaya adil, dijual murah. Yang merasa perlu dan mau beli dipersilahkan.
Nah dari karyawan inilah, tersebar berita dari mulut ke mulut. Saudaranya karyawan, tetangganya karyawan, temannya karyawan dan banyak lagi. Sampai akhirnya, kami pikir harus ada pengaturan khusus untuk barang-barang bekas hotel.
Supaya tertib dan tidak mengganggu operasional hotel, maka area penjualan garsel ditentukan berada di luar hotel. Jadilah barang-barang tsb diangkut dan dikumpulkan di garasi rumah. Selama proses beres-beres, warga sekitar mulai banyak berkumpul dan bertanya. Ada apa ini ..? Jual apa …? Kapan acaranya ..?
Kami tidak menyangka respon orang-orang akan spontan seperti itu. Tidak lama kemudian, diputuskan kalo garsel ini terbuka juga untuk umum.
Kebetulan, saat itu barang-barang preloved aku dan keluarga juga memang mulai menumpuk. Terlebih masih ada sebagian barang alm papa yang sudah bertahun-tahun setelah meninggalnya pap, karena satu dan lain hal belum sempat kami bereskan.
Singkat cerita garage sale pertama tahun 2011 itu sukses. Tapi orang masih banyak yang penasaran. Mencari info dan bertanya kapan akan ada garsel lagi.
“Din, kenapa ga bilang kalo jual barang hotel ..? Aku kan mau juga”
“Din, gw bisa nitip jual barang juga di garsel lo ..? Gimana caranya ..?”
“Din, kapan ada lg garselnya ..? Kasi tau ya.”
“Din, ada temen wartawan yg mau wawancara ttg garsel, bisa ..?”
-bersambung-
-belajar menulis spontan-
-free writing-