Pap : “Jadi gimana, mau dipecat atau mengundurkan diri …??!”
Jeng .. jeng … !! Aku ga bisa membayangkan betapa mencekam situasinya saat itu. Kurang lebih karyawan sebanyak satu shift dipanggil langsung sama pap.
Yang menjadi masalahnya adalah mereka terbukti dan tertangkap basah melanggar SOP (Standart Oprational Procedure) perusahaan.
Dari awal sudah diketahui dan dipahami oleh semua karyawan mengenai visi misi hotel. Memberikan pelayan terbaik dengan nuansa Islami. Salah satu ketentuan yg paling ‘populer’ bagi tamu adalah ‘dilarang berada dalam satu kamar dengan yg bukan mahramnya’.
Ketentuan turunan lainnya adalah pihak hotel tidak menyediakan minuman beralkohol. Hal ini pun berlaku bagi tamu. Tamu dilarang keras membawa minuman beralkohol dari luar dan dikonsumsi di area hotel.
Selain itu, hotel tidak melayani tamu ‘short time’. Istilah vulgarnya tamu jam-jam’an.
Memang bukan peraturan yg menguntungkan bagi bisnis jasa perhotelan. Tapi pap keukeuh mencoba menciptakan ‘moslem atmosphere’ di usaha yg digelutinya.
Nahhh .. para karyawan ini diketahui malah saling bahu membahu ‘menghancurkan’ image perusahaan tempat dia bekerja, dengan memfasilitasi orang berbuat mesum dan maksiat di hotel pap.
Ini fatal bgt .. !!! (Sumpahhh .. aku aja masih emosi pas nulis cerita ini hehe)
Betapa kecewa dan murka papku ketika mengetahui kepercayaannya dikhianati oleh para karyawannya.
Saat itu sekitar tahun 1998-1999, jam 7 pagi di rumah. Pap melihat kakak perempuanku bukannya mau pergi ngantor ke hotel tapi malah terlihat baru pulang.
Pap : Aya naon teh ..?? (Ada apa teh .. ?)
Sis : Ieu pah barudak, baraong pisan .. (Ini pah, anak-anak di hotel pd nakal)
Pap : Kunaon …? (Kenapa ..?)
Sis : Masukin tamu yg ga bener. Mereka bersekongkol dari mulai security, front office, houseman, roomboy, laundry, food & beverage jg.
Kita bukannya ga butuh uang ya pap, tapi bukan kaya gini caranya jg kali. Kan mereka uda tau aturan perusahaan. Ini malah sengaja dilanggar. Teteh mah sedih.
Pap : Hmm .. Teteh tau dari mana …?
Sis : Kemarin dapat laporan dari Adam , after midnite. Teteh disuruh ke kantor. Coba kamu datang ke sini katanya. Teteh standby di front office dari jam 1 sampai jam 5 subuh pah. Teteh liat semua, teteh bahkan terima telp yg coba-coba. Teteh catet semua kejadian. Dan teteh tungguin sampai mereka keluar kamar. Memang ada peran orang dalam pah.
Ini daftar karyawan yg tugas kemarin shift 3.
Pap : Iya nanti malam panggil semua. (“Si kehed” teh kata pap sambil pergi).
Jadi bisa ditebak yaaa … Akhirnya seperti apa. Mereka semua mengakui kesalahan dan membuat surat pengunduran diri.
Kejadian itu jadi shocked therapy bagi semua karyawan.
Mereka ga menyangka, keputusan yg diambil manajemen secepat itu. Dan dampaknya luar biasa besar. 1 shift karyawan bukan jumlah yg sedikit lho. Jadi timpang bgt pastinya.
Lalu bagaimana, mengisi tenaga kerja yg kosong …?
Sementara karyawan bisa kerja 12 jam dulu atau ngambil casualan (harian/daily worker) sampai semua posisi terisi kembali, kata pap.
Iya .. ini peringatan buat semuanya. Kalo ga suka dgn kebijakan tempat kamu bekerja, lebih baik keluar saat ini juga. Saya pantang memecat karyawan.
*Adam adalah teman dekat my sis saat itu, skrg jadi my bro in law*
-bersambung-
_belajar menulis spontan_
_free writing_