“Bring back a million feelings”
Ga tau mau cerita dari mana. Terlalu banyak memori yg ingin diceritakan dari sebuah foto ini. Foto kiriman my lil bro Om Dinno Rahmatullah yg sedang berada di tanah suci Mekkah. Hari ini adalah hari terakhir Om Nono melakukan ibadah di Masjidil Haram.
Setelah itu Om Nono masih sempat mengambil foto cover buku aku yg berjudul “Diary Kuliah Dobel” di depan Mekkah Royal Clock Tower (yang merupakan bagian dari gedung Fairmont Hotel). Makasih om. Aslinya aku hampir lupa tentang ini.
Padahal dalam buku ini terdapat sekilas ‘kegalauan tingkat dewa’ aku karena berada diantara dua pilahan : melakukan ibadah haji atau sidang skripsi yg tinggal seujung kuku lagi.
Saat itu akhir tahun 2005, enam bulan setelah kepergian pap yg sangat mendadak. Semua perasaan campur aduk menjadi satu. Sedih, takut, haru, bahagia, khawatir, bingung. Aku ga tau bagaimana cara menghandle perasaan aku saat itu.
Alhamdulillah, bersama Om Nono yg mendampingi sbg mahram, pada akhirnya aku mantap memilih untuk melaksanakan haji terlebih dahulu dibanding sidang skripsiku. Yang pasti korban waktu. Dan kuliah aku semakin molor lagi dari jadwal.
Tapi semua pengorbanan dan keputusan itu tidak pernah aku sesali sama sekali. Aku tetap masih bisa lulus kuliah walaupun sedikit telat. Tapi undangan langsung dari Allah untuk datang ke rumahnya, entah kapan kesempatan itu akan aku dapatkan kembali.
Aku sangat bersyukur sekali bisa pergi haji dan bergabung dgn Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Assyakur angkatan V yg berjumlah kurang lebih 115 orang. Kami termasuk dua dari tiga jemaah yg paling muda.
Banyak keuntungan yg kami dapatkan berhaji di usia muda. Selain karena kami semua belum berkeluarga (jadi bisa lebih fokus lagi ibadahnya), stamina kami juga sedang berada dalam puncaknya-puncaknya. Jadi kami tidak cepat lelah atau gampang ambruk karena kecapean. Ini penting, supaya kami tidak merepotkan rombongan, malah kalo bisa ikut membantu jamaah yg beresiko tinggi karena sakit atau berusia lanjut.
Tidak terasa empat belas tahun berlalu. Om Nono mendapatkan kembali undangan Allah ke tanah suci untuk beribadah haji. Kali ini Om Nono bergabung dgn KBIH Assyakur angkatan XX yg berjumlah 95 orang.
Kondisi tanah suci Mekkah saat ini tentunya sangat jauh berbeda dgn tahun 2005. Banyak program penghijauan dan pembangungan yg dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi. Termasuk perluasan area Masjidil Haram.
Waktu aku pergi haji tahun 2005 sudah pasti belum ada Makkah Clock Tower atau yg terkenal jg dgn sebutan Zam Zam Tower. Sekarang menara itu menjadi bagian dari area Masjidil Haram.
Dan di tahun 2019 ini, Om Nono ‘menggandengkan’ cerita haji aku tahun 2005 yg terdapat di buku “Diary Kuliah Dobel” ini dengan background lokasi di tanah suci Makkah.
Alhamdulillah. (I can’t even describe this feeling.)
Seperti kembali ke masa depan. Aku ga tau apakah istilah “back to the future” ini cocok untuk menggambarkan perasaan aku saat ini. Terima kasih ya Allah ..
Besok adalah jadwal kepulangan rombongan KBIH Assyakur angkatan XX ke Bandung. Semoga diberi kemudahan dan kelancaran hingga tiba di tanah air tanpa kurang suatu apapun.
Aamin YRA.
-bersambung-
_belajar menulis spontan_
_free writing_
Makkah Royal Clock Tower-Fairmont Hotel
My Lil Bro w/ my book (cover) in front of Masjidil Haram Makkah